Ansor Watulimo News - Beberapa bulan terakhir ini, ketika pandemi covid 19 menyebar, segala yang berkaitan dengan aktivitas lapangan dan gerakan masa tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal. Sedangkan permasalahan yang berkaitan dengan isu pelestarian lingkungan semakin kompleks. Diantaranya adalah permasalahan yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, sumber daya air serta pemanfaatannya.
Berkaitan dengan
permasalahan tersebut, pada hari Sabtu, 26 September 2020, bertempat di Gedung
Pusat Madani Jawa Timur, Komunitas Peduli Sungai Trenggalek (KPST) mengadakan
acara Sekolah Sungai. Acara tersebut terselenggara atas kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Brantas.
Dalam sambutan Ketua
KPST, Bapak Nurkholison menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan
kembali semangat komunitas pecinta dan pelestari lingkungan serta organisasi
sosial kepemudaan dalam menjaga serta melestarikan lingkungan serta sumber daya
air. Sekolah Sungai yang diselenggarakan di wilayah Watulimo kali ini adalah
Sekolah Sungai yang struktur kepesertaanya sangat ideal. Hal ini melihat
topografi wilayah Kecamatan Watulimo yang struktur sungainya lengkap, terdiri
atas kawasan hulu, kawasan tengah, serta kawasan hilir. Kawasan-kawasan
tersebut sudah ada komunitas yang meng-handle-nya. Dan
komunitas-komunitas tersebut hadir dalam acara Sekolah Sungai ini.
Sehubungan dengan
hal tersebut, Ketua PAC GP Ansor Watulimo (sahabat Murdiyanto) bersama Kasatkoryon Banser Watulimo (sahabat Nurhamid) mendelegasikan dua anggotanya yaitu Sahabat
Devid Hariyanto (GP. Ansor) dan Sahabat Sujito (Banser) untuk ikut serta dalam
acara itu. Hal itu menunjukkan bahwa kehadiran dari GP Ansor mempunyai peran
serta untuk ikut aktif bersama-sama melestarikan lingkungan serta pemanfaatan
sumber daya air yang ada di Kecamatan Watulimo. Salah satu peran yang sangat
strategis dan telah terjalin romantis dari PAC GP Ansor Watulimo dengan pihak Forkopimcam
Watulimo ini adalah keterlibatan Banom muda NU ini untuk turut serta dalam
kegiatan GESIKA MOLEK (Gerakan Resik Kali Watulimo Trenggalek).
Sekolah Sungai kali
ini memaparkan beberapa materi yang sangat sederhana dan strategis. Sederhana di
sini dimaksudkan bahwa materi ini mudah dan murah untuk diaplikasikan sebagai
bentuk teknoogi baru dan terbarukan. Sedangkan strategis, bermaksud bahwa
materi tersebut dimaksudkan berdayaguna bahkan memiliki nilai ekonomis.
Diantara materi tersebut adalah budi daya Maggot BSF (Black Soldier Flies).
Maggot ini adalah larva lalat hitam yang mempunyai nilai ekomonis yang lumayan
tinggi yang bisa dijadikan untuk pakan ternak. Bahkan pemasarannya sudah masuk
dalam pasaran online. Sampah organic (buah, sayur) yang biasanya masuk
dalam sampah pasar bisa digunakan sebagai
pakan serangga ini. Sehingga salah satu keuntungannya sampah organic
bisa dimanfaatkan tanpa harus dibuang di tempat pembuangan sampah.
Tidak kalah
menariknya dengan budi daya maggot, yaitu Materi Memanen Air Hujan yang
disampaikan oleh Bapak Amik Purdinata. Menyitir al-Qur’an Surat al-Anfal ayat
11, yang mengandung maksud bahwa air hujan memiliki empat fungsi, yaitu: untuk
mensucikan; menghilangkan gangguan syaitan; untuk menguatkan hati; serta
memperteguh telapak kaki. Hal itulah yang menjadikan motivasi beberapa
kawan-kawan di BBWS Brantas untuk memaparkan instalasi serta teknis bagaimana
memanen air hujan sehingga bisa dimanfatkan sebagai salah satu jenis air
kesehatan.
Di akhir kegiatan
Bapak Nurkholison selaku Ketua KPST dan Bpak Amik Purdinata selaku pihak BBWS
Brantas, memberikan apresiasi serta siap memfasilitasi kawan-kawan di PAC GP Ansor
Watulimo untuk menyelenggarakan bimbingan teknis atas materi Sekolah Sungai,
khususnya pada materi Memanen Air Hujan.
Semoga kegiatan Sekolah Sungai ini memberikan
manfaat dan barokah bagi lingkungan serta bagi sesama. Jika kita menjaga alam,
maka alam pun akan menjaga kita. Aamiin. (DH)
0 Komentar:
Posting Komentar
Mohon Saran dan Kritik Yang Sifatnya Konstruktif!