Anwalin News - Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam. Setelah sebulan
lamanya kaum muslimin ditempa menjadi muttaqin. Menahan lapar, dahaga, serta
meninggalkan hawa nafsu lainnya yang dapat membatalkan dari ibadah puasa. Semua
itu dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Ilahi serta mendapatkan pahala
dari-Nya.
Di malam hari kemenangan itu, selayaknya
muslim mengagungkan asma Allah. Menggemakan takbir, tahlil, tasbih serta tahmid
seraya merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mulia.
Penuh dengan harapan, agar muslim benar-benar kembali fitri sebagaimana seorang
bayi yang baru saja dilahirkan oleh sang ibu.
Namun ternyata dibalik perayaan hari raya
yang seharusnya penuh dengan hikmat itu, ada aksi yang seharusnya tidak perlu
terjadi. Adanya clash antar oknum anggota perguruan silat hingga sampai
adanya pengrusakan atribut organisasi kepemudaan, memaksa pihak berwajib serta
pihak terkait untuk harus turun tangan. Hingga akhirnya kejadian tersebut harus
diselesaikan ke ranah hukum.
Oleh karena itulah, pada hari Sabtu, 15 Mei
2021, bertempat di Gedung Pujasera Taman 360 Tasikmadu, Kapolres Trenggalek
beserta Kapolsek Watulimo mengadakan pertemuan koordinasi dan konsolidasi dengan
beberapa pengurus perguruan pencak silat yang ada di Kecamatan Watulimo. Acara
tersebut langsung dipimpin oleh Kapolres Trenggalek Bapak AKBP Doni Satria
Sembiring, S.H., S.I.K., M.Si. Turut hadir dalam acara tersebut, Kasat Intelkam
Polres Trenggalek, Wakapolres Trenggalek, Kapolsek Watulimo, Ketua PAC GP Ansor
Watulimo beserta Kasatkoryon Banser Watulimo, Disparbud Watulimo, Ketua Pagar
Nusa, Pengurus PSHT, Pengurus TS, Pengurus IKSPI.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Bapak
Kapolres Trenggalek. Dalam sambutan pembukanya, Beliau menjelaskan maksud dan
tujuannya diadakan acara pertemuan ini, yaitu untuk tetap menggalang semangat
persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kerukunan dan nama baik Kecamatan
Watulimo. Beliau juga menjelaskan adanya permasalahan kamtibmas yang telah
terjadi sehingga pada akhirnya memerlukan komunikasi yang lebih intens antara
pihak berwajib dengan pihak terkait. Sehingga pada akhirnya keamanan dan
ketertiban di Kecamatan Watulimo bisa kondusif.
“Adanya clash yang terjadi di malam
hari raya, serta adanya pengrusakan atribut salah satu organisasi kepemudaan
mengharuskan kita untuk mengadakan pertemuan ini. Siapa yang terlibat
(bersalah) pada kejadian itu, akan ditindak secara hukum. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi kerukunan bersama serta nama baik Watulimo”,
ungkap Kapolres Trengglek mengawali sambutannya.
Kedepannya pihaknya akan berkoordinasi
dengan IPSI kaitannya dengan pembuatan aturan bagi anggora perguruan pecak
silat yang melanggar hukum akan dikeluarkan dan tidak boleh diterima di perguruan
lain. Selain itu, adanya beberapa organisasi atau komunitas yang tidak masuk
dalam wadah IPSI akan ditindaklanjuti bersama. Hal ini merupakan langkah
prefentif terhadap adanya gangguan-gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Beberapa tahun terakhir ini, untuk
meminimalisir gangguan kamtibmas yang disebabkan adanya clash antar
perguruan silat ini, telah diadakannya program pembuatan spanduk/benner bersama
dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan dan Idul fitri. Hal ini bertujuan, agar
semangat keakraban, kebersamaan serta persatuan di antara anggota perguruan
silat ini semakin kuat. Menjaga nama baik perguruan serta daerah domisilinya.
Sehingga dengan demikian, tawuran dan bentrok tidak akan terjadi. Dan malah
sebaliknya, solidaritas sebagai sesama anggota perguruan semakin erat.
Ke depannya, pihak kepolisian akan masuk dalam acara perguruan silat. Misalnya saja untuk penyampaian materi Wawasan Kebangsaan, materi Pancasila, serta perundang-undangan yang kesemuanya itu mempunyai tujuan akhir yaitu untuk menumbuhkan rasa memiliki, merawat kebhinekaan dan cinta tanah air serta persauan sesama anak bangsa.
Pernyataan dari Kapolres Trenggalek tersebut juga dikuatkan oleh Kasat Intelkam Polres Trenggalek.Pihaknya telah mengetahui ada beberapa organisasi/komunitas di luar perguruan silat.
“Terdapat beberapa kelompok atau komunitas
(pencak silat) yang ada di luar perguruan. Hal ini memberikan efek yang sangat
besar, sehingga pengawasannya menjadi sangat sulit. Dan juga karena tidak
melekat pada perguruan silat, maka pengendalinya menjadi tidak ada”, ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa adanya
kelompok-kelompok tersebut harus segera dipetakan. Hal tersebut bertujuan untuk
mengantisipasi serta menghindari adanya gangguan stabilitas keamanan. Oleh
sebab itu, semua potensi konflik atau masalah tersebut secepanya ada usaha
pencegahan sejak dini.
Menanggapi kejadian malam hari raya,
Kapolsek Watulimo, Bapak AKP. Suyono, S.H.,M.Hum, mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak terkait karena sudah bisa berdamai. Adapun tentang adanya
atribut salah satu organisasi pemudaan yang telah dirusak pihaknya mengatakan
bahwa hal ini telah dikomunikasikan dengan pengurus atau ketua organisasi
tersebut. Namun selebihnya proses hukum tetap berlanjut. Karena hal ini pada
dasarnya bukan permasalahan organisasi, tetapi sudah masuk dalam masalah
pribadi.
Senada dengan yang dikatakan oleh Kapolsek
Watulimo, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto mengungkapkan bahwa
pihaknya terus melakukan komunikasi dan menjalin koordinasi dengan pihak
berwajib. Hukum adalah kuasa tertinggi dalam berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu sebagai warga negara yang baik hendaklah mendukung serta menerima
keputusan dari pihak berwajib. Pun demikian, Beliau juga meminta kepada seluruh
ketua atau pengurus perguruan silat yang ada di Kecamatan Watulimo untuk legowo
(menerima dengan lapang dada) menerima dari hasil putusan hukum, apapun
hasilnya.
Kaitannya dengan clash yang terjadi
di Desa Tasikmadu, yang notabenenya daerah wisata, Disparbud Kabupaten Trenggalek, Bapak Sunyoto, mengatakan bahwa kamtibmas merupakan modal dasar
majunya pariwisata. Dengan majunya parwisata tentunya akan meningkatkan taraf
ekonomi masyaraat sekitar. Kamtibmas yang buruk disamping akan mempengaruhi
nama Watulimo juga akan mempengaruhi sektor pariwisata.
Sebagai pernyataan penutup, Bapak Kapolres
Trenggalek mengajak kepada semua masyarakat umumnya serta kepada perguruan
pencak silat khususnya, untuk bersama-sama menjaga serta meningkatkan keamanan
dan ketertiban masyarakat agar pembangunan serta kegiatan pariwisata tetap
berjalan dengan baik. Memberikan sumbangsih bagi masyarakat serta pembangunan
nasional. (dh)
0 Komentar:
Posting Komentar
Mohon Saran dan Kritik Yang Sifatnya Konstruktif!