Assalamu'alaikum Wr. Wb. ----- SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PIMPINAN ANAK CABANG GERAKAN PEMUDA ANSOR WATULIMO ----- Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua!

Senin, 17 Agustus 2020

Rais Aam PBNU: Penting Memahami Sejarah Nasionalisme dalam Al-Quran

Posted by ADMIN On Senin, Agustus 17, 2020


SURABAYA - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menjelaskan dua sejarah nasionalisme yang termaktub dalam Al-Qur'an. Hal itu terkait HUT ke-75 Republik Indonesia, 17 Agustus 2020.

Pertama, Kiai Miftach menjelaskan, Rasulullah Shallahu 'alaihi wasallam (Saw) begitu merindukan tanah kelahirannya, Makkah ketika perjalanan berhijrah menuju Madinah.

“Timbul kerinduan yang sangat tinggi menilai tanah kelahirannya sehingga beliau Gandrung ingin kembali ke Makkah,” jelasnya pada kanal Youtube 164 Channel, dikutip Senin, 17 Agustus 2020.
Untuk perjalanan hijrahnya, Allah Swt menurunkan Surat Al-Qasas ayat 85. Mengutip Imam 'Utib, Kiai Miftach menyampaikan bahwa lafal ma'ad dalam ayat tersebut yang berarti tempat kembalinya seseorang adalah negaranya.

“Maka banyak para sahabat pun mengartikan ilaa Ma'ad, yakni ke Makkah,” kata Kiai Miftach, yang sebelumnya Rais Syuriah PWNU Jawa Timur.

Karenanya, Allah Swt pasti akan mengembalikan Rasulullah Saw ke Makkah sebagai tanah kelahiran karena pentingnya negara dalam Islam.

Adapun sejarah kedua mengenai nasionalisme dalam Al-Qur'an terjadi saat Bani Israil terjajah oleh Raja Jalut. Mereka terusir dari negaranya, lalu berbondong-bondong mendatangi nabinya. Mereka meminta maaf atas fatwa mengenai langkah yang harus dilakukan agar dapat kembali memiliki negara, kembali ke tanah air yang tercinta.

“Maka di situlah ditunjuk seorang pemimpin yang kita kenal Thalut yang memimpin kaum bangsa Bani Israil untuk merebut kembali tanah kelahiran atau negaranya,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur.

Memang, lanjut Kiai Miftach, sempat dipertanyakan kesungguhan mereka kalau sudah ada pemimpin yang memimpin bangsa Bani Israil untuk merebut kembali, mengenai kesiapan dalam berjuang. Hal demikian diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 246.

“Mereka menjawab kenapa kami tidak berjuangan? Why we don't perang the titik darah penghabisan di jalan Allah, sedangkan mereka telah mengusir kami dari tempat kelahiran kami yang telah kami gunakan dengan anak-anak cucu kami dengan handai taulan kami dengan kekasih kami? Kami harus berjuang untuk merebut kembali negara kami, ”terangnya menjelaskan ayat tersebut.

Kiai Miftach menyebut betapa Al-Quran memberikan penjelasan mengenai pentingnya sebuah negara.
“Maka kita bersyukur dalam gubuk ini mari kita tingkatkan kesadaran bernegara dan kita isi dengan hal-hal yang positif,” kata Kiai Miftah. (Merah)


Sumber : PWNU Jatim

SILAHKAN BACA JUGA !


If you want to test someone’s character, give him respect. If he has good character, he will respect you more. If he has bad character, he will think is the best of all.

------------

Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki akhlak yang baik, maka dia akan lebih menghormatimu. Jika dia memiliki akhlak yang buruk, dia akan merasa dirinya yang paling baik.